Setiap atom di tubuhku berlompatan sambil menangis dan berkata : “Terpujilah Tuhanku” . KuasaMu menggegar, tak tertabiri apa pun, Aku rindukan wajahMu,
FirmanMu mempesona, Karena itu Kuletakkan secuil jiwaKu Persis di
hadapanMu Sebagai cermin agar tak pilu
Tak ada yang sepenuhnya mampu Mengerti dawai firmanMu Sebab sebelum sampai pada hakekat mengerti Siapa pun akan hancur Oleh limitnya sendiri. Diri duhai diri, dalam keadaan berjubah gila, Kau lebur kebahagiaan
dengan duka, Hingga ketiadaan dan kekosongan menganga, Mengisyaratkan
adaMu semata, Telanjang raga telanjang jiwa. Tercengang pada hakekat Maha nyatanya diriMu. Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku
belajar meratapi kerinduan. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski
tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari
bersama-Mu. Dan Penglihatan Agung inilah yang menjadi inti dari
penghayatanku.. Isi aku dengan tuak sunyi-Mu, biarkan tuak itu
merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan
terungkap merasuk hingga ketulang belulang, inilah arti berkah bagiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar